BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Praktik Pengalaman Lapangan diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah.
Berdasarkan cetusan Undang-Undang Profesi yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 6 Dersember tahun 2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan. Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya.
Di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar, PPL tidak hanya kegiatan mengajar yang harus ditempuh oleh mahasiswa, tetapi juga menyangkut kemampuan berpartisipasi, membangun, atau mengembangkan potensi pendidikan dimana ia berlatih. Partisipasi tersebut dapat berupa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra seperti pembuatan atau pengembangan majalah sekolah, teater, penulisan kreatif, kelompok diskusi dan sebagainya.
Mengingat pentingnya kegiatan PPL, perlu adanya rambu-rambu yang mengatur pelaksaaannya. Rambu-rambu ini dibuat bukan untuk membatasi kegiatan PPL, tetapi sebagai pedoman agar tujuan PPL benar-benar dapat dicapai dan tepat sasaran.
1.2 TUJUAN
Tujuan pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar adalah sebagai berikut:
Memberikan wahana aplikasi kelimuan bagi mahasiswa
Memberikan pengalaman profesional mahasiswa sebagai calon guru, sehingga benar-benar menjadi lulusan kependidikan yang siap terjun di masyarakat khususnya dunia kependidikan.
Menjalin kerjasama edukasional dengan lembaga sekolah sebagai mitra dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
1.3 TAHAP PELAKSANAAN
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dua tahap yaitu;
Tahap Program Micro Teaching yang terintegrasi dalam mata kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar
Tahap Program Praktik Pengalaman Lapangan (Praktik Mengajar) dilaksanakan di sekolah latihan (praktikan)
1.4 UNIT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
1.4.1 KEDUDUKAN
Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar adalah unit pelaksana teknis praktik kependidikan yang bertangung jawab kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, untuk menyelenggarakan dan mengelola program Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa FKIP Universitas Islam Balitar. Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh tenaga edukatif yang dapat merangkap menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
Gambar: Struktur Kepengurusan Praktek Pengalaman Lapangan UIB
1.4.2 TUGAS UPPL
UPPL bertugas merencanakan dan mongkordinasikan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan sekolah praktikan.
1.4.3 FUNGSI UPPL
Merencakan dan mengatur pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Mengevaluasi pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan,
Mengembangkan mutu pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan.
BAB II
MICRO TEACHING
2.1 PERSYARATAN MICRO TEACHING
Sebelum melakukan Praktik Mengajar di sekolah, mahasiswa FKIP Universitas Islam Balitar harus melalui pelatihan belajar mengajar. Kegiatan latihan atau Micro-teaching tersebut dilakukan saat mahasiswa menempuh mata kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar dan saat persiapan sebelum pelaksanaan PPL (simulasi mengajar). Berikut beberapa pedoman yang berkaitan dengan pelaksaan Micro-Teaching:
Micro-Teaching dilakukan saat mahasiswa menempuh mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar dan atau saat pelaksanaan simulasi sebelum PPL.
Selama menempuh mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar atau Micro-Teaching, setiap mahasiswa harus melakukan kegiatan mengajar lebih dari 6 (enam) kali.
Kegiatan Micro-Teaching dibimbing oleh dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar atau Microteaching dibantu tim PPL.
Kegiatan Micro-Teaching dilakukan dengan pemanfaatan multi media (komputer, LCD, internet, dan media lain yang berhubungan dengan materi pembelajaran)
Evaluasi Micro-Teaching dilakukan berdasarkan kompetensi mengajar masing-masing mahasiswa.
2.2 TAHAP MICRO TEACHING
Kegiatan evaluasi Micro-Teaching dilakukan dengan tahapan sebagai berikut;
Mengamati kemampuan mahasiswa dalam proses Micro-Teaching. Pembimbing mengamati kemampuan masing-masing mahasiswa sehingga menemukan aspek-aspek dan materi pelatihan yang sesuai. Dalam pengamatan juga dilakukan diskusi antara dosen dan mahasiswa.
Pembimbing dan Tim memberikan model pengajaran yang ideal. Pembimbing memberikan contoh model-model pengajaran yang dibutuhkan mahasiswa dan sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum Berbasis Kompetensi.
Menilai proses latihan Micro-Teaching yang dilakukan oleh mahasiswa. Memberikan penilaian terhadap hasil latihan micro-teaching mahasiswa sesuai dengan format penilaian yang ditentukan dan/atau berdasarkan hasil kesepakatan dengan mahasiswa.
Memberikan umpan balik terhadap kekurangan mahasiswa dan memberikan bimbingan dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
Mendiskusikan hasil Micro-Teaching dengan sesama mahasiswa dengan arahan pembimbing.
2.3 ASPEK –ASPEK YANG DILATIH DALAM MICRO-TEACHING
$0A 1. Ketrampilan membuka pelajaran, dengan komponen-komponen:
a. Menarik perhatian siswa
(1) Letak posisi guru
(2) Penggunaan media pembelajaran
(3) Menerangkan dengan cara yang komunikatif.
b. Merangsang motivasi siswa,
(1) Menimbulkan kehangatan dan keantusiasan
(2) Memancing rasa ingin tahu
(3) Memperhatikan minat siswa.
c. Memberi acuan
(1) Mengemukakan tujuan pembelajaran
(2) Menjelaskan batas-batas tugas
(3) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar yang akan dilakukan
(4) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
(5) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
d. Membuat kaitan
(1) Membuat kaitan antarmateri yang relevan
(2) Membandingkan pengetahuan baru dan tekah diketahui siswa
(3) Menjelaskan konsep sebelum memberikan uraian
2. Ketrampilan menutup pelajaran dengan komponen-komponen;
a. Meninjau kembali
1). Merangkum kembali bahan pelajaran
2). Siswa ditugas meringkas materi sajian
b. Mengevaluasi dengan bentuk-bentuk antara lain;
1). Mengaplikasikan ide baru
2). Mengevaluasi pendapat siswa
3). Memberi soal-soal
c. Tindak lanjut dengan bentuk:
1). Mengerjakan LKS
2). Pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah
d. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:
1). Mengerjakan LKS
2). Pemberian tugas
3. Ketrampilan menjelaskan dengan komponen-komponen:
a. Kemampuan menganalisis dan merencanakan
1). Yang berhubungan dengan isi pesan
Menganalisis masalah secara keseluruhan
Menentukan jenis hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dikaitkan
Menggunakan hokum, rumus, generalisasi yangs sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan
Pola penjelasan deduktif-induktif.
2). Yang berhubungan dengan penerimaan pesan;
Penjelasan cukup relevan dengan pertanyaan siswa
Penjelasan memadai (mudah diserap siswa).
b. Kemampuan menyajikan suatu penjelasan, antara lain;
1). Kejelasan
2). Penggunaan contoh dan ilustrasi
3). Pemberian tekanan
4). Penjelasan yang sistematis
5). Kemampuan mengadakan penggalan-penggalan penjelasan
6). Balikan
4. Ketrampilan bertanya, dengan komponen;
a. Komponen ketrampilan bertanya
Jelas dan singkat
Pemberian acuan
Pemusatan
Pindah gilir
Penyebaran
Pemberian waktu berpikir
Pemberian tunjungan
b. Tingkat Pertanyaan
Pengetahuan (C1)
Pemahaman(C2)
Penerapan(C3)
Analisis(C4)
Sintesis(C5)
Evaluasi(C6)
5. Ketrampilan variasi stimuli dengan komponen;
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
Penggunaan variasi suara
Pemusatan perhatian
Kesenyapan
Mengadakan kontak dengan pandangan
Gerakan badan dan mimik
Pergantian posisi guru dalam kelas
b. Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran
Relevan dalam tujuan pembelajaran
Penggunaan multi media
Penggunaan multi indera
Ketrampilan mengoperasikan media
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa: pola interaksi (Guru-kelompok; guru-
murid; murid-murid)
6. Ketrampilan penguatan, dengan komponen:
Penguatan verbal (kata-kata maupun kalimat)
Penguatan noverbal (mimik, pantomimic, sentuhan, dan gesture)
Cara penguatan (pemberian penguatan dengan segera, variasi penguatan, dan
ketepatan penguatan).
Prinsip penggunaan penguatan (kehangatan, kebermaknaan, keantusiasan).
7. Ketrampilan membimbing diskusi kelompok dengan komponen:
a. Memusatkan perhatian
Merumuskan tujuan
Merumuskan masalah dan merumuskan kembali
Menandai hal-hal yang tidak relevan
Membuat rangkuman bertahap
b. Memperjelas masalah atau urun pendapat;
Memparafrase
Merangkum
Menggali
Menguraikan secara rinci
c. Menganalisis pandangan siswa
Merekam ketidaksetujuan dan persetujuan
Meneliti alasan
d. Meningkatk`n peran serta siswa;
Menimbulkan perencanaan
Menggunakan contoh
Menggunakan hal-hal yang actual dan factual
Menunggu
Memberi dukungan
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi;
Meneliti pandangan
Mencegah pembicaraan yang berlebihan
Menghentikan (melarang) monopoli.
f. Menutup diskusi
Merangkum
Memberi gambaran yang akan datang
Menilai
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
3.1 TAHAP PERSIAPAN
Tahap persipan adalah suatu tahap dimana mahasiswa mempersiapkan diri sebelum melaksanakan praktik mengajar di sekolah. Tahap persiapan tersebut adalah:
Mahasiswa sudah memprogram dan lulus mata kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar/Microteching dengan nilai minimal C.
Mahasiswa mengorganisasikan diri membentuk kelompok (pembagian kelompok ditentukan UPPL sesuai dengan jumlah mahasiswa yang memprogramkan PPL). Selanjutnya kelompok mahasiswa tersebut melakukan observasi mandiri terhadap sekolah yang akan ditempati kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Kegiatan observasi tidak hanya berupa pengamatan sepintas tentang sekolah yang akan ditempati, tetapi juga melakukan negosiasi dan pembicaraan lain yang mengantarkan terlaksananya kegiatan PPL. Kegiatan observasi harus dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa agar mahasiswa belajar bersosialisasi dengan lembaga profesi yang akan digeluti. Sekolah yang dijadikan media PPL diutamakan SLTA(misalnya SMA,SMK,MA dan lain-lain).
Mahasiswa melaporkan hasil observasi (negosiasi mandiri) yang telah dilakukan kepada pihak Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UIB. Selanjutnya FKIP UIB akan mengirim surat secara resmi kepada pihak sekolah tempat PPL dan menugaskan dosen pembimbing PPL.
TAHAP PEMBEKALAN
Tujuan Pembekalan
1) Memiliki persepsi yang sama dalam melaksanakan PPL.
2) Memiliki keterampilan dasar pembelajaran dan pembelajaran inovatif.
3) Memiliki ketrampilan dalam mengelola kelas berdasarkan prinsip-prinsip kesejawatan.
4) Membentuk kelompok PPL dan menyusun jadwal rencana PPL.
2. Materi Pembekalan
1) Pemahaman Pedoman Pelaksanaan PPL.
2) Ketrampilan Dasar Mengajar dan Pembelajaran Inovatif (PAIKEM, CTL, Tematik).
3) Strategi pengembangan profesional guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif sesama guru.
4) Latihan Penyusunan RPP dan Lembar Observasi.
3.3 TAHAPAN PELAKSANAAN PPL
1. Tahap Perencanaan
Sebelum menyusun RPP, mahasiswa perlu menetapkan permasalahan pembelajaran pada suatu bidang studi di suatu kelas. Penyusunan RPP mengikuti format yang telah ditentukan. Perencanaan diawali dengan kegiatan menganalisis kebutuhan untuk pemecahan masalah yang dihadapi, seperti: kompetensi dasar, cara membuat siswa belajar, menyiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar dan sebagainya, sehingga dapat diketahui berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran.
Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan menjadi bagian utama yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah perencanaan yang sangat matang, yang di dalamnya sanggup mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran, termasuk instrumen evaluasi/penilaiannya.
Perlu ditekankan bahwa RPP merupakan suatu skenario pelaksanaan praktik pembelajaran di kelas yang akan dilakukan oleh guru. Sebagai suatu skenario pembelajaran pasti memuat suatu alur dan urutan kegiatan pembelajaran serta garis besar materi dari setiap kegiatan yang tidak membingungkan. Sehingga, RPP yang baik adalah RPP yang apabila dilaksanakan oleh guru-guru lain, maka terdapat kemiripan dalam alur, urutan kegiatan dan garis besar materi pembelajarannya. Dengan demikian, jika implementasi suatu RPP memberikan hasil pembelajaran yang baik, maka RPP tersebut dapat disebarluaskan kepada para guru untuk dilaksanakan di kelasnya.
Selain penyusunan RPP, kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum implementasi RPP di kelas adalah menyusun panduan observasi yang didasarkan pada RPP. Panduan observasi, kecuali berisi aspek-aspek kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa praktik dengan RPP, yang lebih utama berisi bagaimana respon/tanggapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Apakah siswa menjadi senang dan termotivasi belajarnya atau malah sebaliknya, adanya hal-hal menarik dari para siswa, konsentrasi belajar siswa, adanya kelainan belajar dari beberapa siswa dan sebagainya.
Tahap Pelaksanaan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar (UIB$29 dapat mengikuti kegiatan PPL dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Mahasiswa diserahkan kepada pihak sekolah oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
Mahasiswa melakukan kordinasi dengan guru pamong tentang kegiatan PPL.
Mahasiswa melakukan praktik mengajar secara terbimbing/mandiri di sekolah tempat PPL.
Mahasiswa harus hadir di sekolah setiap hari jam pertama sampai jam terakhir (tergantung dari kebijakan sekolah praktikan).
Mahasiswa harus berpartisipasi dalam pengaturan piket sekolah.
Selama PPL mahasiswa tidak hanya melaksanakan tugas mengajar, tetapi juga harus terlibat (dengan ijin pihak sekolah) dalam kegiatan lain yang berkaitan dengan bidang keilmuan Bahasa & Sastra dan Ilmu Matematika seperti pengelolaan perpustakaan, majalah sekolah, kegiatan teater, kelompok diskusi, dan lain-lain.
Praktik Mengajar dilakukan 4-8 kali pertemuan (tergantung lamanya PPL) dan minimal 4 minggu efektif. Selama waktu PPL tersebut mahasiswa harus selalu hadir walaupun tidak mendapatkan jadwal mengajar (sesuai peraturan sekolah).
Apabila mahasiswa sudah dianggap lulus oleh guru pamong, maka praktik dapat diakhiri. Namun mahasiswa harus tetap aktif dalam kegiatan yang lain di sekolah.
Bagi mahasiswa yang dianggap belum lulus oleh guru pamong, dapat diberi latihan tambahan dengan ketentuan tidak melewati batas waktu PPL.
Selama pelaksanaan PPL mahasiswa harus berperilaku seperti guru dan menaati tata-tertib yang berlaku di sekolah tempat PPL.
3.4 ORIENTASI MASALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Orientasi administrasi (observasi) pendidikan meliputi hal-hal sebagi berikut:
1. Keadaan fisik (letak, denah, ruang kelas, runag BK, ruang TU, musholla, dan lain-lain).
2. Fasilitas belajar
3. Struktur organisasi sekolah (struktural, OSIS, BK, dan lain-lain).
4. Personalia sekolah dan personalia bimbingan dan konseling.
5. Kurikulum sekolah
6. Kalender pendidikan
7. Tata tertib sekolah, tata tertib keperpustakaan, dan tata tertib laboratorium.
8. Keadaan siswa (statistik siswa)
9. Prestasi sekolah yang pernah dicapai
3.5 PERSYARATAN DOSEN PEMBIMBING PPL & MICRO TEACHING
Persyaratan Dosen yang menjadi pembimbing PPL dan Micro Teaching adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang keahlian yang memadai atau
2. Memiliki kepangkatan atau
3. Mempunyai keahlian membimbing PPL dengan sertifikasi tertentu (S2 Kependidikan), dan ditugaskan oleh Dekan FKIP Universitas Islam Balitar (UIB) atas usul UPPL.
3.6 TUGAS DOSEN PEMBIMBING PPL (DPL)
Membimbing pembuatan rencana pembelajaran (RPP)
Membimbing metode-metode dan tehnik pembelajaran
Bertugas atas nama Fakultas menyerahkan mahasiswa praktikan ke sekolah tempat latihan, jika diperlukan.
Melakukan koordinasi mahasiswa asuhannya dan guru pamong dalam pelaksanaan PPL.
Meninjau pelaksanaan PPL di sekolah
Bersama dengan guru pamong berdiskusi tentang kemajuan dan kendala pelaksanaan PPL.
Melakukan evaluasi pelaksanaan PPL (memberikan penilaian kepada mahasiswa)
Membimbing dan menilai laporan PPL.
Membuat rekapitulasi nilai PPL mahasiswa asuhannya dari guru pamong dan dosen pembimbing.
3.7 HAK GURU PAMONG
Guru pamong ditentukan oleh sekolah masing-masing. Guru pamong memiliki hak penuh terhadap mahasiswa yang melakukan PPL. Berikut beberapa pedoman tentang hak guru pamong:
Guru pamong berhak menegur, memberikan peringatan atau memberikan sanksi kepada mahasiswa yang dinilai tidak mematuhi aturan PPL.
Guru pamong berhak memberikan nilai seobjektif mungkin atas kelulusan mahasiswa yang melakukan PPL.
Guru pamong berhak mendapat sertifikat sebagai guru Pamong PPL dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar yang dapat dipakai sebagai bahan kepangkatan dan keperluan lainnya.
Guru pamong berhak mendapat balas jasa yang setimpal (sesuai kemampuan FKIP UIB) yang akan dibicarakan dan diatur kemudian.
3.8 TUGAS GURU PAMONG
1. Membimbing pembuatan rencana pembelajaran
2. Membimbing mengatur jadual pelaksanaan pembelajaran oleh mahasiswa (praktik mengajar)
3. Mengatur pembagian tugas mahasiswa dalam kegiatan akademik dan ektra kurikuler
4. Melakukan evaluasi terhadap mahasiswa (memberi penilaian)
3.9 PENINJAUAN PPL
Peninjauan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan yang dibentuk berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada poin sebelumnya. Berikut beberapa pedoman tentang pelaksanaan peninjauan PPL;
1. Peninjauan dilakukan minimal 1-3 kali (tergantung lamannya pelaksanaan PPL) oleh dosen pembimbing yang telah ditentukan.
2. Setiap pembimbing PPL membimbing tidak lebih dari 2 sekolah latihan.
3. Peninjau PPL harus mengisi lembar observasi dan mendiskusikan tentang permasalahan mahasiswa dengan guru pamong.
3.10 EVALUASI PPL
1. Prosedur Penilaian
Penilaian penguasaan mahasiswa terhadap komponen-komponen latihan, baik secara terpisah-pisah, maupun secara utuh dan terpadu dilakukan sejak awal hingga akhir pelatihan. Dengan demikian prosedur penilaian yang diterapkan adalah penilaian dalam proses dan penilaian pada akhir masa pelatihan, yang kedua-duanya memegang peranan penting dalam keseluruhan PPL.
1) Prosedur Penilian dalam Proses
Penilaian dalam proses diterapkan pada setiap tahap pelatihan/ujian. Teknik utama yang digunakan adalah observasi yang dilakukan oleh guru pamong dan kepala sekolah. Hasil penilainnya segera dikomunikasikan kepada mahasiswa melalui suatu pertemuan balikan dengan prosedur sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat menemukan sendiri kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya. Dengan prosedur itu pula mahsiswa dapat merencanakan sendiri usaha-usaha untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan itu. Melalui penilaian dalam proses seperti itu mahasiswa dibantu oleh dosen pembimbing dan guru pamong mampu melakukan refleksi
2) Prosedur Penilaian Hasil
Pada akhir setiap tahapan pelatihan diadakan penilain akhir dalam bentuk observasi atau laporan. Pada akhir tahap pelatihan mandiri diadakan ujian lisan sebagai kulminasi dari seluruh tahap pelatihan. Di samping itu mahasiswa juga diwajibkan membuat laporan umum tentang penghayatan dan pegalamannya selama pelatihan melalui refleksi yang sesuai dengan profesi keguruan, sebagai salah satu komponen untuk menentukan nilai akhir PPL. Setiap laporan mahasiswa diperiksa oleh pembimbing.
Alat Penilaian
Sesuai hakikat penilaian pada setiap aspek yang dinilai, maka alat penilain PPL terdiri atas seperangkat lembar APKG 1 dan 2, lembar observasi (afektif 1 dan 2), lembar penilaian laporan, dan lembar penilaian ujian lisan. Setiap alat penilaian digunakan untuk menilai aspek tertentu dan dapat dikembangkan oleh dosen pembimbing/ UPT PPL. Berikut ini diberikan uraian singkat tentang tiap alat penilaian serta kegunaannya.
No. Nama instrument Kegunaan Penilai
1 APKG 1 (N1) Menilai kemampuan menyusun perangkat pembelajaran inovasonatif Guru pamong dan DPL
2 APKG 2 (N2) Menilai kemampuan melaksanakan pembelajaran inovatif Guru pamong dan DPL
3 Afektif 1 (N3) Menilai kemampuan personal Kepala sekolah dan guru pamong
4 Afektif 2 (N4) Menilai kemampuan sosial Kepala sekolah
5 Laporan (N5) Menilai laporan tertulis terkait dengan proses dan produk yang dihasilkan selama PPL DPL
6 Ujian Lisan (N6) Menilai kemampuan mahasiswa dalam mempertanggungjawabkan laporan yang telah tersusun DPL
Cara Menentukan Nilai
Sebagaimana halnya penilain mata kuliah penting lainnya, mementukan nilai akhir PPL memerlukan kehati-hatian dan pertimbangan yang cermat karena nilai tersebut akan sangat mempengaruhi nasib mahasiswa. PPL merupakan titik kulminasi nasib mahasiswa dari program pendidikan guru sehingga segala aspek kegiatan PPL harus dipertimbangkan dalam pemberian nilai akhir. Adapun cara perhitungan nilai dari setiap aspek kegiatan PPL dan nilai akhir PPL terlampir pada buku petunjuk penilaian PPL.
BAB IV
TATA TERTIB PELAKSANAAN PPL (PRAKTIK MENGAJAR)
UMUM
Kelompok mahasiswa yang ditempatkan di suatu sekolah latihan disebut mahasiswa praktik mangajar.
Mahasiswa praktik mengajar di sekolah latihan dikoordinir oleh seorang ketua unit (koordinator) yang ditunjuk oleh dekan FKIP
Kelompok mahasiswa dipimpin oleh seorang Dosen Pendamping Lapangan (DPL) pertama kali hadir di sekolah menyerahkan secara formal sesuai jadwal yang ditentukan.
Mahasiswa harus selalu mendiskusikan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan PPL.
Mahasiswa diharapkan mengajar sesuai dengan jurusan.
Penampilan mahasiswa di kelas dilengkapi dengan perangkat dan media mengajar sesuai dengan intruksi guru pamong.
Mahasiswa harus mempersiapkan satuan pelajaran (SATPEL) dan Rencana Pembelajaran (RP).
Sebelum mengajar SATPEL dan RP harus diketahui dan ditandatangani guru pamong.
Perpindahan sekolah latihan harus seizin Kepala Sekolah.
Pelanggaran tata tertib akan diberi sanksi berupa: 1) peringatan, (2) penangguhan izin praktik mengajar, (3) pencabutan izin praktik mengajar.
Mahasiswa wajib berpenampilan sopan dan rapi, termasuk pakaian (atas: putih, bawah: gelap, memakai almamater), rambut (pria: tidak boleh gondrong) dan bersepatu tertutup.
KHUSUS
Mahasiswa akan dibimbing oleh guru pamong yang ditentukan oleh Kepala Sekolah
sesuai dengan jurusan dan bidang yang diampu.
Mahasiswa harus mempersiapkan satuan pelajaran (SATPEL) dan rencana Pembelajaran (RP). Kehadiran mahasiswa di sekolah diatur oleh Kepala Sekolah.
Mahasiswa yang berhalangan hadir karena suatu hal harus yang dapat dipertanggujawabkan harus seizin Kepala Sekolah/Guru Pamong. Pemberitahuan dilakukan sekurang-kurangnya dua hari sebelumnya.
BAB V
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PPL
Laporan yang dimaksud dalam panduan ini adalah laporan hasil pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan yang harus disusun oleh mahasiswa Program Strata Satu (S1) untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Balitar. Tujuan penyusunanan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan adalah untuk melatih mahasiswa dalam melaporkan suatu kegiatan, melakukan tinjauan pustaka dan kajian teori, melakukan pengamatan atau percobaan, menganalisis data, dan membuat laporannya.
Syarat seorang mahasiswa boleh menyustn Laporan Praktik Pengalaman Lapangan adalah setelah menempuh dan menyelesaikan seluruh tahapan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru pamong. Setelah dinyatakan lengkap dan benar, maka mahasiswa meminta persetujuan kepada kepala sekolah dan Dekan FKIP.
5.1 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang Pelaksanaan PPL
Tujuan Pelaksanaan PPL
Manfaat Pelaksanaan PPL
BAB II: GAMBARAN UMUM (OBSERVASI) SEKOLAH
Situasi dan Kondisi Fisik Sekolah
Riwayat Berdirinya Sekolah
Letak Geografis Sekolah
Keadaan Sekolah
Pengelolaan Sekolah
Organisasi Sekolah
Kurikulum
Kesiswaan
Kepegawaian
Keuangan ( optional )
Sarana dan Prasarana Sekolah
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUMAS)
BAB III: PELAKSANAAN PPL
Laporan kegiatan proses belajar mengajar
Deskripsi keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan akademik non-teaching
Deskripsi keberhasilan dan kendala yang dialami praktikan selama PPL
BAB IV: PEMBAHARAN ( ANALISIS )>>>>>>>>>SWOT
Strength : Kekuatan
Weakness : Kelemahan
Opportunity : Kesempatan
Threat : Ancaman
BAB V: PENUTUP
Kesimpulan
Saran
LAMPIRAN
PETUNJUK TEKNIS PENULISAN
1. Ukuran Kertas dan Teks
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan diketik pada kertas HVS 70 g yang berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm). Teks naskah diketik 1.5 spasi pada satu sisi halaman dengan batas-batas margin 4 cm dari tepi kiri dan atas kertas, serta 3 cm dari tepi kanan dan dari tepi bawah kertas.
2. Pengetikan
Pengetikan menggunakan komputerdengan memakai MS Word dengan font :Times New Roman ukuran 12. Untuk judul Bab menggunakan ukuran 14 dan dicetak tebal, sedangkan untuk judul anak bab menggunakan ukuran 12 dan dicetak tebal.
Jarak antara judul bab dengan judul anak bab sejauh empat spasi sedangkan antara judul anak bab dengan alinea pertama dan antara alinea terakhir suatu anak bab dengan judul anak bab berikutnya diketik dengan jarak tiga spasi. Selanjutnya, untuk jarak antar judul bagian-bagian yang lebih kecil dari anak bab digunakan dua spasi. Penggandaan dapat dilakukan dengan fotocopy hasil ketikan asli
3. Tanda Baca
Tanda baca yang berupa titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya. Tanda petik (“…..”) dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan huruf dari kata atau frase yang diapit. Tanda hubung (-) dan tanda garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya. Tanda sama dengan (=), lebih besar(>), lebih kecil (<) dan lambang matematis (+,-, x dan : ) diketik satu hentakan sebelum dan sesudah tanda-tanda tersebut. Kalimat lanjutan setelah koma, diketik satu hentakan setelah koma . Kalimat setelah titik, titik dua, dan titik koma diketik satu hentakan setelah tanda-tanda baca tersebut.
Tanda ”semicolon” atau titik koma (;) digunakan untuk memisahkan serangkaian data atau item di dalam suatu daftar, contoh : perlakuan-perlakuan dalam pemupukan meliputi 56,112, dan 448 kg N ha-1; 25 dan 50 kg P ha-1; dan 47,139, dan 279 kg ha-1.
Untuk nilai-nilai yang terdapat di dalam tanda kurung, gunakan tanda pisah (-) untuk menunjukkan kisaran angka, contoh Plants Dis. 66: 172-176, selama periode pengamatan (1997-1999). Tetapi apabila ada tanda negatif atau tanda < atau > gunakan huruf, contoh: -5 sampai 100C. 0 hingga <5%.
4. Nomor Halaman
Untuk halaman-halaman “Bagian Awal” dipakai angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst). Halaman judul bernomor “i”, tetapi tidak dicanttmkan. Angka Arab (1, 2, 3, dst) digunakan pada halaman naskah yang dimulai pada Bab “Pendahuluan” yang bernomor 1. Semua nomor halaman, baik angka Romawi maupun angka Arab diketik 2,5 cm dari tepi atas, dan 3 cm dari tepi kanan kertas tanpa tanda apapun. Baris pertama naskah diketik tiga spasi atau sekitar 1,5 cm di bawah nomor. Khusus halaman yang berjudul bab seperti BAB I PENDAHULUAN, BAB III PENUTUP, nomor halaman dicantumkan pada bagian tengah bawah, 1.5 cm dari tepi bawah kertas.
5. Angka dan Simbol
Angka dipakai untuk tanggal, nomor halaman, persentase, waktu dan perhitungan matematika seperti: 1 Juni 2000, halaman 145 ; 27%; pukul 06.00; 500 m2; 5 + 5 = 10. Bilangan satu digit yang tidak diikuti dengan satuan ditulis dengan huruf, misalnya: satu, dua, tiga, dst, tetapi bilangan satu digit yang ditulis dalam suatu deret atau rangkaian bilangan, maka semua besaran ditulis dengan angka. Contoh: “Di dalam kolam terdapat 5 ikan lele, 12 ikan mas, 3 ikan gabus dan 20 ikan sepat.”
Bilangan yang lebih dari satu digit atau bilangan yang diikuti dengan satuan ditulis dengan angka (10, 25, 1 mg, 2 N, 1 L, dst), kecuali pada permulaan kalimat. Bilangan desimal ditandai dengan penggunaan koma, misalnya: dua belas setengah ditulis sebagai 12,5. Sedangkan ribuan atau kelipatan ribuan ditulis dengan menggunakan tanda titik,contoh 12.500, 50.000, 200.000. Angka-angka yang sangat besar misalnya 16.000.000 dapat diganti dengan 16 juta, 7.500.000 ditulis 7,5 juta.
Simbol persen (%) dipakai dengan angka Arab, misal: 80%. Simbol tidak perlu diulang dengan setiap angka pada suatu deretan atau kisaran angka. Jangan menggunakan kata “persen” dengan suatu angka. Simbol Kimia digunakan sebagai pengganti kata-kata untuk unsur, ion, atau senyawa, kecuali pada awal kalimat. Simbol-simbol tersebut tidak perlu didefinisikan atau dijelaskan pada penggunaan yang pertama kali.Contoh: Ca, Fe, Ca2+, NO3-, P2O5. Pada suatu rangkaian simbol atau ukuran pada awal suatu kalimat, hanya untuk ukuran atau simbol yang pertama disebutkan yang ditulis lengkap dengan huruf, contoh: Nitrogen, P, K dan Mg.
6. Satuan dan Ukuran
Penulisan satuan dalam tulisan ilmiah lazimnya menggunakan sistim yang biasa dianut secara universal yaitu satuan sistem international (SI Units), meskipun demikian beberapa satuan diluar SI (Non-Si Units) masih dapat digunakan secara terbatas. Berikut ini diterangkan secara ringkas pedoman umum dalam penulisan satuan dan ukuran.
Singkatan satuan digunakan bila didahului angka, misal 10 m2, 1 kg, tetapi harus dieja jika dikemukakan dalam ungkapan “Panjang tabung diukur dalam milimeter.” Demikian pula bila suatu lambang atau satuan diperlukan pada awal kalimat, maka tidak boleh disingkat, misalnya: ”Meter digunakan untuk menyatakan tinggi tanaman.”
Apabila ukuran berbentuk suatu kisaran (range), penulisan unit ukuran hanya pada yang terakhir, misalnya: 2-5oC; 5, 10 dan 20 kg N ha-1. Beri jarak dengan satu ketukan untuk menunjukkan perkalian pada suatu satuan dan tuliskan pangkat negatif untuk menunjukkan pembagian atau ”per” (/). Contoh: kg ha-1, mg kg-1, kg m-3.
Beberapa contoh penulisan yang berhubungan dengan satuan dan ukuran sebagai berikut: gram per 1000 biji ditulis sebagai g 1000 biji-1, kg N per hektar ditulis sebagai kg N ha-1, kg H2O per kg tanah ditulis sebagai kg H2O kg-1 tanah. Satuan SI dan Non-SIyang dapat digunakan untuk penulisan satuan dan ukuran dapat dilihat pada lampiran ....
7. Pemisahan Kata dan Pasal
Kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Pemisahan ini kadang-kadang diperlukan agar pinggir kanan menjadi mendekati lurus seperti yang terjadi pada pekerjaan cetakan. Janganlah dipaksakan agar pinggir kanan ketikan merupakan satu garis lurus. Penonjolan atau pengurangan satu atau dua huruf dapat saja dilakukan agar pemotongan kata dapat dilakukan dengan baik. Kata terakhir pada dasar halaman tidak boleh dipotong. Garis penghubung untuk kata yang dipotong, diketik dengan komputer sebaiknya menggunakan rata kiri dan kanan atau ‘justify”. Judul bersama pasal baru dengan hanya awal kata pertama yang diketik dengan huruf besar. Penulisan judul bab, anak bab dan seterusnya tidak perlu diakhiri dengan titik.
8. Urutan Pemecahan Bab
Bila suatu bab dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka digunakan berturut-turut tanda urutan sebagai berikut:
I / II (untuk judul bab), setelah itu bagian dibawahnya menggunakan bagian-bagian sebagai berikut :
(Huruf besar)
(Angka Arab)
(Huruf kecil)
1). (Angka Arab dengan satu tanda kurung)
a). (Huruf kecil dengan satu tanda kurung)
(Angka Arab di antara dua tanda kurung)
(a). (Huruf kecil di antara dua tanda kurung)
(i). (Angka Romawi kecil di antara dua tanda kurung)
BAB VI
PENUTUP
Pedoman Program Pengalaman Lapangan ini disusun sebagai panduan agar pelaksanaan PPL yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar ( UIB ) Blitar dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Demikian semoga buku pedoman ini bermanfaat adanya.
Lampiran 1.
PETUNJUK PENILAIAN PPL UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
Format-format yang digunakan untuk menilai kinerja mahsiswa selama melaksankan kegiatan praktik di sekolah adalah:
No. Nama instrumen Kegunaan Penilai
1 APKG 1 (N1) Menilai kemampuan menyusun perangkat pembelajaran inovasonatif Guru pamong dan DPL
2 APKG 2 (N2) Menilai kemampuan melaksanakan pembelajaran inovatif Guru pamong dan DPL
3 Afektif 1 (N3) Menilai kemampuan personal Kepala sekolah dan guru pamong
4 Afektif 2 (N4) Menilai kemampuan sosial Kepala sekolah
5 Laporan (N5) Menilai lapora tertuls terkait dengan proses dan produk yang dihasilkan selama PPL DPL
6 Ujian Lisan (N6) Menilai kemampuan mahasiswa dalam mempertanggungjawabkan laporan yang telah tersusun DPL
Prosedur penilaian ini dilakukan secara berturut-turut sebagai berikut:
Buku ini dipegang guru pamong untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menyusun perangkat pembelajaran inovati, kemampuan melaksanakan pembelajaran inovatif yang telah dirancang, dan kemampuan personal mahasiswa
Setelah penilaian dari guru pamong, buku ini diberikan oleh guru pamong kepada Kepala Sekolah untuk penilaian kemampuan personal dan sosial
Buku yang sudah diisi, selanjutnya diserahkan kepada DPL untuk proses penilaian nilai akhir, yaitu memadukan antara nilai PPL dari sekolah dan dari DPL
DPL menilai laporan tertulis yang disusun mahasiswa
Nilai PPL yang sudah direkap oleh DPL disetorkan ke UPT PPL
LAMPIRAN 2.
FORMAT PENILIAIAN LAPORAN TULIS
Nama praktikan :
NIM :
Tempat :
Tanggal :
Berdasarkan pengecekan penyajian dan kelengkapan laporan PPL mahasiswa, berilah nilai 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik), atau 5 (sangat baik) untuk setiap butir di bawah ini dan kalikan dengan bobotya untuk memperoleh nilai akhir laporan.
No. Aspek laporan yang dinilai Bobot Skor Niai
Boot x skor
Kata Pengantar 5
2. Daftar Isi 5
Pendahuluan 10
Gambaran umum (observasi) sekolah 10
Pelaksanaan PPL 10
Pembahasan 20
Penutup 5
Lampiran
RPP 1 5
Diskusi-Refleksi Pelaksanaan RPP 1 5
RPP 2 5
Diskusi-Refleksi Pelaksanaan RPP 2 5
RPP 3 5
Diskusi-Refleksi Pelaksanaan RPP 3 5
Refleksi akhir 5
Total 100
Nilai Laporan = (Jumlah Total Nilai Laporan )/500 x 100
Blitar, 20
Dosen Pembimbing
…………………….
NIP.
LAMPIRAN 3. Alat Penilaian Kemampuan Guru I (APKG 1)
ALAT PENILAIAN RANCANGAN PEMBELAJARAN
Nama Praktikan : ............................................................
NIM : ............................................................
Sekolah Tempat Praktek : ............................................................
Kelas / Semester : ............................................................
Waktu : ............................................................
Petunjuk :
Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Berikan skor antara 1 s/d 4 sesuai dengan kreteria yang ada di halaman terakhir.
No Aspek penilaian Indikator Deskriptor Skor
1 Identitas dan Kompetensi Kelengkapan Dalam desain pembelajaran memuat
Mata pelajaran/tema
Jenjang pendidikan
Kelas/semester
Alokasi wktu dan tanggal pelaksanaan
Menuliskan kompetensi Standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator
Materi pokok, pengelolaan belajar, dan penilaian
Sumber belajar dan alat/media
Standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, materi pokok diambil dari kurikulum
2 Pengembangan dan pengorganisasian materi, media, dan sumber belajar Mengembangkan dan mengorganisa-sikan materi pembelajaran Cakupan materi sesuai dengan standar kopetensi
Materi disusun secara sistematik
Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan berpikir siswa
Sesuai dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya (kemutakhiran)
Menentukan dan mengembangkan media pembelajaran, misalnya : Gambar, peta, model, dan benda asli Direncanakan penggunaan satu macam media atau lebih
Media yang direncanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Media yang direncanakan digunakan oleh siswa dalam pembelajaran
Media yang direncanakan memperjelas pemahaman materi yang dipelajari siswa
Memilih sumber belajar, misalnya : Buku, nara sumber, museum, laboratorium, dll Sember belajar sesuai dengan indicator
Sumber belajar sesuai dengan perkembangan siswa
Sumber belajar sesuai dengan materi yang akan dipelajari siswa
Suumber belajar sesuai dengan lingkungan siswa
3 Merencanakan scenario kegiatan pembelajaran Menentukan kegiatan mereka membuka pembelajaran Kegiatan rutin (salam, doa, memeriksa kehadiran siswa) tercantum dalam desain pembelajaran
Apersepsi berupa pertanyaan/pemodelan untuk menggali informasi berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai
Dikemukakan kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran
Dikemukakan peran/manfaat penguasaan kompetensi dalam kehidupan siswa
Menentukan jenis kegiatan pembelajaran Dicantumkan tahapan pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator dan materi pelajaran
Jenis kegiatan sesuai dengan perkembangan anak dan memungkinkan keterlibatan siswa
Jenis kegiatan sesuai dengan sarana dan lingkungannya
Jenis kegiatan bervariasi
Menyusun langkah-langkah pembelajaran Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup
Masing-masing langkah dirumuskan secara jelas dan runtut
Langkah pembelajaran mencerminkan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Langkah pembelajaran sesuai dengan indikator dan materi pelajaran
Menentukan alokasi waktu pembelajaran Alokasi waktu keseluruhan dicantumkan pada desain pembelajaran
Alokasi waktu untuk setiap langkah (pembukaan, inti, dan penutup) dicantumkan pada desain pembelajaran
Alokasi waktu dan kegiatan inti lebih besar dari pada jumlah waktu kegiatan pembukaan dan penutup
Alokasi waktu untuk setiap langkah (pembukaan, inti, dan penutup) dirinci secara proposional
Menentukan cara-cara memotivasi siswa Direncanakan kegiatan yang menimbulkan rasa ingin tahu
Disiapkan media yang menarik sesuai dengan tujuan pembelajaran
Menuliskan beberapa pertanyaan yang menarik minat siswa
Melibatkan siswa dalam kegiatan
Menyiapkan pertanyaan Terdapat pertanyaan kognitif tingkat rendah (ingatan) saja
Terdapat pertanyaan pemahaman
Terdapat pertanyaan penerapan
Terdapat pertanyaan analisis atau sintesis atau evaluasi
4 Merancang pengelolaan kelas Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar Penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
Penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai dengan jenis kegiatan
Penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai dengan waktu
Penataan ruang dan fasilitas belajar sesuai dengan lingkungan
Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran Direncanakan pengaturan penanganan siswa (individu, kelompok dan klasikal)
Direncanakan pengawasan siswa secara jelas
Alur dan cara kerja jelas dan runtut
Kesempatan bagi siswa untuk mendiskusikan tugas
5 Merencanakan prosedur jenis dan menyiapkan alat penilaian Menentukan prosedur (awal, proses, akhir) dan jenis penilaian (lisan, tertulis, perbuatan) Dicantumkan prosedur, jenis dan instrument penilaian
Prosedur dan jenis penilaian sesuai dengan tujuan
Direncanakan jenis penelitian dengan criteria yang jelas dan terukur
Direncanakan bentuk instrument yang sesuai dengan jenis penilaian
Membuat alat penilaian dan kunci jawaban Pertanyaan dibuat sesuai dengan indicator
Tiap pertanyaan mengukur indicator
Tiap pertanyaan ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan dengan formad sesuai bentuk instrument yang direncanakan
Tiap soal disertai kunci jawaban atau rambu-rambu jawaban yang benar
6 Tampilan dokumen desain pembelajaran Kebersihan dan ketrampilan Tulisan dapat dibaca dengan mudah
Tidak banyak coretan
Bentuk tulisan ajeg
Ilustrasi bersih dan menarik
Penggunaan bahasa tulisan Bahasa komunikatif
Pilihan kata tepat
Struktur kalimat baku
Cara penulisan sesuai EYD
Jumlah Seluruh Skor
Jumlah Seluruh Skor
Skor Akhir = X 100 = ………………
68
Cara Pemberitahuan Skor Untuk setiap Indikator :
Skor 1 jika tertulis satu deskriptor
Skor 2 jika tertulis dua deskriptor
Skor 3 jika tertulis tiga deskriptor
Skor 4 jika tertulis empat deskriptor
Blitar,
Guru Pamong/Dosen Pembimbing
…………………………………
NIP
LAMPIRAN 4. Alat Penilaian Kemampuan Guru II (APKG 2)
ALAT PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Praktikan : ............................................................
NIM : ............................................................
Sekolah Tempat Praktek : ............................................................
Kelas / Semester : ............................................................
Waktu : ............................................................
Petunjuk :
Amatilah dengan cermat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Berikan skor antara 1 s/d 4 sesuai dengan kreteria yang ada di halaman terakhir.
No Aspek penilaian Indikator Deskriptor Skor
1 Membuka Pelajaran Apersepsi Membuka pelajaran dengan salam/doa/memeriksa kehadiran siswa
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai.
Mengemukakan kompetensi yang akan dicapai dan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
Mengaitkan peran/manfaat penguasaan kompetensi dalam kehidupan siswa
2 Melaksakan Kegiatan Penggunaan Metode Metode yang digunakan melibatkan siswa untuk mengalami/melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
Metode yang digunakan melibatkan siswa menemukan prosedur/konsep/prinsip/karakteristik berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai.
Metode yang digunakan melibatkan siswa menerapkan apa yang telah ditemukan dalam situasi yang baru/mengaitkan dengan kehidupan nyata.
Metode yang digunakan mengharuskan guru untuk mengukuhkan temuan siswa.
Penggunaan Media Menggunakan media yang otentik
Memberdayakan media yang ada disekeliling siswa, yaitu lingkungan keluarga,sekolah, dan masyarakat.
Media yang digunakan sesuai untuk mencapai kompetensi yang akan dicapai.
Media yang digunakan memungkinkan siswa melakukan pengamatan,bertanya,mengumpulkan data,menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
Penguasaan Kompetensi Guru menguasai dan d`pat mendemonstrasikan perilaku pembelajaran yang seharusnya dikuasai siswa melalui contoh/pemodelan.
Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa mencerminkan tahapan untuk mencapai kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa.
Guru memberikan balikan secara jelas terhadap perilaku pembelajaran yang sesuai/tidak dengan kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa.
Guru dapat merespon pertanyaan dan komentar siswa secara tepat dan memadai.
Pembelajaran menyenangkan Guru memberdayakan permainan/humor yang selaras dengan kompetensi yang akan dicapai untuk menyegarkan suasana.
Siswa banyak yang melakukan aktifitas pembelajaran dan siswa melaksanakannya dengan senang.
Siswa tidak takut mengajukan pertanyaan/pendapat/gagasan.
Siswa tidak takut mengekspresikan kegembiraanya
Keterkaitan metode dengan pengembangan kecakapan hidup Metode yang digunakan melibatkan siswa untuk mengintegrasikan kecakapan hidup dan melakukan kerjasama.
Metode yang digunakan mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan/pendapat kritis dan kreatif.
Metode yang digunakan bersifat menantang,sehingga mendorong siswa melakukan aktifitas secara sungguh-sungguh.
Metode yang digunakan mendorong siswa untuk berani mempertahankan pendapat dan berpendapat yang berbeda-beda.
3 Refleksi dan Penilaian Refleksi Guru mendorong siswa mengungkapkan apa yang telah dipelajari.
Guru mendorong siswa mengungkapkan kesan-kesan berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru mendorong siswa mengungkapkan saran untuk perbaikan pembelajaran.
Guru memberikan penguatan/pujian terhadap upaya kerja keras yang telah dilakukan siswa.
Penilaian Kreteria penilaian jelas dan dapat diukur.
Guru melakukan penilaian sesuai dengan kompetensi yang seharusnya dicapai
Guru memberikan kesempatan siswa untuk melakukan self-assesment (penilaian diri sendiri),peer-assesment (penilaian antar teman) dengan kreteria yang telah ditetapkan.
Penilaian dilaksanakan selama dan setelah aktifitas pembelajaran (proses dan produk)
4 Kesan Umum Kinerja Guru Penggunaan Bahasa Ucapan jelas dan mudah dipahami
Menggunakan kosa kota dan tatabahasa baku.
Kalimat-kalimat yang digunakan bervariasi dan tidak monoton.
Pembicaraan lancar, dan tidak tersendat-sendat.
Rasa Percaya Diri dan Penampilan Tatapan mata dan gerak tubuh menunjukan sikap tenang.
Nada suara dan intonasi menunjukan sikap tegas, optimis dan tidak ragu-ragu.
Merespoon setiap pertanyaan, tanggapan, atau sasaran dari siswa dengan emosi yang stabil (tidak larut dalam emosi siswa).
Cara berbusana dan berdandan yang sopan, sederhana, dan wajar, sikap santun dan menghargai semua siswa.
5 Mendemonstrasikan kemampuan dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu Pancasila dan Kewarganegaraan Menguasai konsep nilai, moral dan norma pancasila.
Membangkitkan kesadaran tentang nilai, moral pancasila dan kewarganegaraan
Membangkitkan kepekaan nurani, percaya diri, empati, cinta kebaikan/control diri, dan rasa tahu diri.
Memiliki kemampuan mengapresiasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Sains Melaksanakan pembelajaran Sains melalui pengalaman langsung (mengamati, eksperimen, studi pustaka, wawancara).
Mendorong dan meningkatkan keterlibatan siswa mengkonstruk pengetahuan/menemukan konsep.
Menampilkan pengembangan penerapan konsep Sains untuk memecahkan masalah sehari-hari
Menampilkan penguasaan Sains (proses, produk, dan sikap).
Jumlah Seluruh Skor
Jumlah Seluruh Skor
Skor Akhir = X 100 = ………………
44
Catatan Guru Pamong/Dosen Pembimbing :
……………………………………………………
…………………………………………………....
……………………………………………………
Cara Pemberitahuan Skor Untuk setiap Indikator :
Skor 1 Jika satu deskriptor tampak/teramati
Skor 2 Jika dua deskriptor tampak/teramati
Skor 3 Jika tiga deskriptor tampak/teramati
Skor 4 Jika empat deskriptor tampak/teramati
Blitar,
Guru Pamong/Dosen Pembimbing
…………………………………
NIP
LAMPIRAN 5. Contoh Halaman Judul Laporan PPL
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL)
Oleh
NAMA : ……………….
NIM : .........................
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Januari 2011
LAMPIRAN 6. Halaman Pengesahan Laporan PPL
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL)
Nama :
NIM :
Lokasi PPL :
Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas matakuliah PPL
Menyetujui:
Blitar, ...........20.. Blitar, ...........20..
Dosen Pembimbing Guru Pamong
.......................... .............................
NIDN NIP
Situs Judi Slot Online Gacor Terbaik No. #1 di
BalasHapusSitus judi slot online 메리트카지노 resmi terpercaya No.1 di Indonesia. Mainkan 20 permainan judi 1xbet slot online gacor, slot88 Indonesia, judi bola, matchpoint slot88 dan slot